Jumat, 22 April 2011

Bulan Harapanku


Aku merenung memandang sinar bulan harapanku
Seoalah dia tersenyum kepadaku dan memanggil namaku
Senyumannya seperti embun yang menyejukkan gersang hatiku
Sinarnya yang menerangi gulita hidupku

Aku sejuk disampingnya
Aku bahagia karena belaian sinarnya
Aku merasa sedu sedan olehnya
Aku gontai dibuatnya

Bulan
Kau penerang sang musafir dalam kegelapa nsahara
Kau petunjuk hamba-hamba shalih-NYA
Kau pelipur hati yang sedih karena cinta
Kau penyejuk hati yang haus dahaga

Malamku dihiasi sinar indahmu
Tidurku ditemani kesejukanmu
Hari-hariku berhiaskan senyumamu
Harapanku tumbuh karenamu
Kaulah bulan harapanku

Sekarang sinarmu mulai pucat pasi
Kehadiranmu membuat ragu kalbuku
Tapi itu semua hanyalah prasangka tak berarti
Karena kau bulan harapanku

Berjuta pahatan indah kuukir besamamu
Tak kan tergantikan dan tak kan terlupakan
Suka dukaku ku adukan di bawah sinarmu
Sinar lembut yang selalu menyapaku

Bulan
Aku ingin bisa terbang dan singgah di tempatmu
Aku ingin selalu besamamu sampai ruh di tenggorokanku
Aku ingin memperjuangkan agamaNYA bersamamu
Akutak mau lepas dari pandangan elokmu
Karena kau bulan harapanku


Bumi parawali, 19 April 2011.
Pukul 02.40 fajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar